Sorong,TifaPapua.net || Pembangunan Pelabuhan Yellu yang dimulai sejak tahun 2022 hingga kini belum menunjukkan kemajuan berarti.
Baca Juga : Polres Sorong Ungkap Sejumlah Kasus, Gelar Press Release di Mapolres Sorong
Masyarakat Raja Ampat mulai mempertanyakan nasib proyek vital ini,yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas transportasi laut di wilayah kepulauan tersebut.
Menanggapi hal ini,Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Papua Barat,Luksen Krenak,menegaskan bahwa proyek tersebut tidak terbengkalai,melainkan terkendala karena faktor administrasi pasca pemekaran wilayah.
“Pelabuhan Yellu bukan terbengkalai.Proyek itu terkendala karena pemekaran Papua Barat Daya.Anggarannya dikembalikan,dan kewenangan pembangunan sekarang sudah diserahkan ke pemerintah provinsi Papua Barat Daya,” jelas Luksen kepada TifaPapua.net,Sabtu (3/5/2025).
Menurut,Dinas Perhubungan Papua Barat telah menyelesaikan proses serah terima aset ke Dinas Perhubungan Papua Barat Daya agar pembangunan dapat dilanjutkan sesuai wilayah administrasi yang baru.
“Kami sudah serahkan aset dan tanggung jawabnya ke provinsi baru.Jadi tinggal ditindaklanjuti oleh Pemprov Papua Barat Daya,” tambahnya.
Tak hanya Pelabuhan Yellu,Luksen menyebut ada dua proyek lain yang juga ikut terdampak pemekaran,yaitu Pelabuhan Makbon di Kabupaten Sorong dan pembangunan terminal darat di Kabupaten Tambrauw.
“Ketiga proyek ini sama-sama terdampak karena awalnya dirancang sebelum wilayah-wilayah itu masuk Papua Barat Daya.Sekarang tinggal menunggu langkah lanjutan dari pemprov baru,”ujarnya.
Artikel Terkait : Bupati Yohanis Manibuy Buka Muscab IDI Teluk Bintuni 2025
Sementara itu,masyarakat setempat berharap agar pemerintah provinsi Papua Barat Daya segera melanjutkan pembangunan pelabuhan dan fasilitas transportasi lainnya demi mendorong konektivitas serta pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir dan kepulauan.(TifaPapua.net/Resnal Umpain)