Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Beranda

Dampak Lumpur Emas Genangi Halaman Pos Pelayanan Imanuel Orwen

99
×

Dampak Lumpur Emas Genangi Halaman Pos Pelayanan Imanuel Orwen

Share this article
Example 468x60

Tambrauw,TifaPapua.net ||
Aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Kampung Kwoor,Distrik Kwoor,Kabupaten Tambrauw,kembali menjadi sorotan publik. Tak hanya karena dugaan keterlibatan oknum aparat penegak hukum (APH) dalam aktivitas terlarang itu,tetapi juga akibat dampak lingkungan yang mulai dirasakan warga setempat.

Baca Juga : Dr.Rico Sia Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Raja Ampat

Example 300x600

Hasil pantauan langsung media ini di lokasi,Rabu (15/10) limpasan air bercampur lumpur dari area tambang ilegal telah menggenangi halaman Pos Pelayanan Imanuel Orwen,Klasis Subun.

Kondisi ini membuat area rumah ibadah yang biasanya menjadi tempat kegiatan pelayanan umat kini tampak kotor dan tergenang lumpur kuning pekat.

“Lumpur akibat aktivitas tambang emas ilegal menggenangi halaman Pos Pelayanan Imanuel Orwen, Kampung Kwoor, Kabupaten Tambrauw.”
Lumpur dari aktivitas tambang emas ilegal di perbukitan Kwoor mengalir hingga ke halaman Pos Pelayanan Imanuel Orwen,Klasis Subun, Distrik Kwoor,Kabupaten Tambrauw, Rabu (15/10/2025).

“Air dari gunung tempat tambang itu turun ke bawah.Sekarang halaman gereja sudah penuh lumpur.Kami tidak bisa lagi beribadah dengan tenang,”ujar salah satu warga Orwen,Selasa (15/10/2025).

Dari informasi warga dan beberapa sumber terpercaya,aktivitas tambang emas ilegal di wilayah itu diduga dilindungi oleh oknum aparat.

Beberapa saksi mata menyebut, orang berseragam terlihat di sekitar lokasi tambang dan tidak melakukan penertiban sebagaimana mestinya.

Namun hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian dan pemerintah daerah Kabupaten Tambrauw belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan keterlibatan aparat tersebut.

Selain kerusakan ekosistem hutan dan aliran sungai,dampak paling nyata kini dirasakan oleh masyarakat,khususnya di sekitar Pos Pelayanan Imanuel Orwen.

Lumpur hasil aktivitas tambang tidak hanya mencemari sumber air warga,tetapi juga mengancam tempat ibadah dan pemukiman di sekitarnya.

Tokoh gereja setempat menyesalkan kejadian itu dan mendesak pemerintah serta aparat terkait segera turun tangan.

“Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal iman dan kemanusiaan.Gereja adalah tempat suci,tidak pantas tercemar akibat keserakahan manusia,”tegasnya.

Tambang ilegal ini diketahui mulai beroperasi sejak awal Oktober 2025 di kawasan hutan yang masuk wilayah Kampung Kwoor,Distrik Kwoor,Kabupaten Tambrauw — daerah yang dikenal memiliki potensi emas,namun berada dalam kawasan konservasi alam dan tanah adat masyarakat Kwoor.

Aktivitas tambang ilegal ini diduga berlangsung karena lemahnya pengawasan pemerintah daerah dan aparat berwenang, serta adanya kepentingan ekonomi dari pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan potensi emas di wilayah tersebut tanpa izin resmi.

Beberapa warga bahkan menilai,adanya oknum yang membekingi aktivitas tersebut membuat masyarakat kecil tidak berdaya melawan.

Masyarakat bersama tokoh adat dan tokoh agama di Distrik Kwoor kini mendorong Pemerintah Kabupaten Tambrauw,Dinas Lingkungan Hidup,dan Polda Papua Barat Daya untuk segera melakukan investigasi dan penertiban di lokasi tambang.

Artikel Terkait : Dampak Buruk Tambang Emas Ilegal bagi Masyarakat Lokal

“Kami ingin pemerintah turun langsung. Jangan biarkan wilayah kami rusak dan rumah ibadah kami tenggelam karena tambang ilegal,”ujar salah satu tokoh adat setempat.(Tim).

Example 300250
Example 120x600