Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Beranda

Kapolres Tambrauw Bantah Terima Bayaran dari Tambang Emas Ilegal di Kwoor,Tegaskan Siap Tindak Tegas

141
×

Kapolres Tambrauw Bantah Terima Bayaran dari Tambang Emas Ilegal di Kwoor,Tegaskan Siap Tindak Tegas

Share this article
Example 468x60

Tambrauw,TifaPapua.net ||
Kapolres Tambrauw,AKBP Arie Dwi Cahyanto,S.H.,S.I.K.,M.H.,membantah keras tudingan bahwa pihaknya menerima bayaran dari aktivitas tambang emas ilegal yang beroperasi di Distrik Kwoor,Kabupaten Tambrauw,Papua Barat Daya.

Baca Juga : Dampak Lumpur Emas Genangi Halaman Pos Pelayanan Imanuel Orwen

Example 300x600

Ia menegaskan,Polres Tambrauw berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelaku penambangan tanpa izin yang merusak lingkungan dan mencoreng hukum.

Dalam klarifikasinya,AKBP Arie Dwi Cahyanto menyatakan tuduhan adanya praktik“bayar-bayar”dari para penambang emas ilegal kepada aparat kepolisian tidak benar dan tidak berdasar.

Alat penyaring material tambang emas ilegal di Distrik Kwoor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, terlihat beroperasi menggunakan mesin dompeng di tengah area hutan.
Alat penyaring material di lokasi tambang emas ilegal di Distrik Kwoor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya,masih terlihat beroperasi menggunakan mesin dompeng.Aktivitas ini diduga merusak lingkungan dan kini menjadi fokus penindakan aparat kepolisian. (Foto: Tim Investigasi TifaPapua.net)

“Terima kasih atas informasinya.Kalau mau dimuat,kami tegaskan tidak ada tendensius atau bayar-bayar dari penambang.Kami tetap profesional dan siap menindak tegas pelaku tambang ilegal,”ujar AKBP Arie saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler,Rabu (15/10/2025).

Isu dugaan keterlibatan aparat muncul seiring meningkatnya aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Distrik Kwoor — salah satu daerah yang dikenal sulit dijangkau karena kondisi geografis yang terjal dan jauh dari pusat kota.

Aktivitas pertambangan tanpa izin ini diduga melibatkan sekitar 15 orang pemodal atau pengelola tambang,yang tersebar di Kampung Kwoor dan Kampung Orwen.

Sumber lapangan bahkan menunjukkan adanya 15 titik lokasi tambang aktif yang menggunakan mesin dompeng dan alkon, berpotensi merusak ekosistem sungai serta hutan di sekitarnya.

Kapolres Tambrauw menegaskan, kendati medan menuju lokasi tambang sangat sulit, pihaknya tidak tinggal diam.

Polres terus melakukan pemantauan,patroli, dan koordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait untuk menindak pelaku tambang ilegal secara bertahap.

“Kami tidak diam.Anggota kami tetap melakukan pemantauan dan koordinasi. Tantangannya adalah medan yang berat dan jarak lokasi yang jauh,tapi penegakan hukum tetap berjalan,”tegas Kapolres Arie.

Tim media yang melakukan investigasi langsung ke lokasi tambang emas ilegal di Kampung Kwoor dan Kampung Orwen menemukan adanya aktivitas penambangan yang masih berlangsung.

Berdasarkan keterangan warga,seorang pria berinisial HB disebut berperan sebagai koordinator tambang sekaligus penyuplai bahan bakar minyak (BBM) bagi para penambang.

Selain itu,salah satu anak buah HB menunjukkan selembar kertas berisi daftar nama para bos tambang yang disebut aktif beroperasi di lokasi tersebut.

Namun,hingga kini belum diketahui secara pasti maksud dan hasil dari pertemuan antara HB dan oknum aparat yang sempat terjadi di Sausapor.

Isu dugaan“bayar-bayar”mencuat ke publik dalam beberapa pekan terakhir,bersamaan dengan meningkatnya aktivitas pertambangan emas tanpa izin di wilayah Kabupaten Tambrauw.

Tambang emas ilegal di Tambrauw tidak hanya melanggar hukum,tetapi juga mengancam lingkungan hidup dan keamanan masyarakat lokal.

Artikel Terkait : Solusi Kapolda Riau soal PETI di Kuansing Usai Aksi Anarkistis

Karena itu,Kapolres menegaskan bahwa penegakan hukum akan terus dilakukan untuk menjaga integritas wilayah dan mencegah kerusakan alam yang lebih luas.

Editor. : Tim Redaksi
Penulis: TifaPapua.net Investigasi
Foto.    : Dokumentasi TifaPapua.net

Example 300250
Example 120x600