Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BerandaEkonomi

Ketua FORGAPA Sebut Jawaban Gubernur Papua Barat Daya Melecehkan Pengusaha OAP

193
×

Ketua FORGAPA Sebut Jawaban Gubernur Papua Barat Daya Melecehkan Pengusaha OAP

Share this article
Pertemuan asosiasi dan lembaga adat Papua Barat Daya di Sorong membahas pembagian proyek PL dan rencana aksi tuntut keadilan bagi pengusaha OAP.
Sejumlah pengurus asosiasi dan lembaga adat Papua Barat Daya, termasuk perwakilan FORGAPA, KAAP, RUTH PAPUA, dan PAPEDA, berpose bersama usai rapat koordinasi di Kota Sorong membahas sikap tegas terhadap kebijakan proyek penunjukan langsung (PL) yang dinilai tidak berpihak pada pengusaha asli Papua.
Example 468x60

Papua Barat Daya,TifaPapua.net || Suasana rapat antara pengusaha Orang Asli Papua (OAP) dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya kembali memanas setelah Ketua Forum Gabungan Asosiasi Pengusaha Asli Papua (FORGAPA),Yance Iek,menilai jawaban Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu sebagai bentuk pelecehan terhadap hak-hak pengusaha lokal.

Baca Juga : Direktur RSUD Waisai Klarifikasi Soal Keributan Keluarga Pasien Terkait Ambulans dan Tiket Kapa

Example 300x600

Ketegangan tersebut terjadi saat rapat resmi di Ruang Rapat Kantor Gubernur Papua Barat Daya,Jumat (14/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut,Yance mengungkapkan kekecewaannya karena proyek penunjukan langsung (PL) yang dibagikan pemerintah provinsi dinilai tidak mencerminkan keberpihakan pada pengusaha OAP.

Ia bahkan menuding bahwa cara Gubernur menjawab aspirasi mereka menunjukkan sikap meremehkan perjuangan pelaku usaha Papua.

Menurut Yance,Gubernur menyampaikan kalimat yang dianggap merendahkan martabat pengusaha asli Papua.
Gubernur disebut mengatakan:

“Barang siapa yang menabur pasti menuai. Bupati dan Gubernur bukan turun dari langit.”

Pernyataan tersebut,menurut Yance, menggambarkan sikap Gubernur yang seolah menekankan bahwa jabatan dan kebijakan tidak dapat diganggu,serta menunjukkan ketidaksensitifan terhadap kondisi OAP yang sedang memperjuangkan hak ekonomi mereka.

“Gubernur memimpin dengan gaya premanisme,tidak memberikan ruang bagi orang Papua.Jawaban seperti itu jelas melecehkan dan tidak pantas disampaikan kepada pengusaha asli Papua,”tegas Yance usai rapat.

Yance menilai ucapan tersebut berpotensi memperdalam jurang ketidakpercayaan antara pengusaha OAP dan pemerintah.

Ia mengatakan bahwa pengusaha OAP selama ini datang dengan niat baik, membawa tuntutan berdasarkan regulasi, bukan sekadar meminta belas kasihan.

“Kalimat seperti‘Bupati dan Gubernur bukan turun dari langit’itu menyakitkan bagi kami. Kami datang bukan untuk mengemis,tapi menuntut hak yang dijamin undang-undang,”ujar Yance.

Selain kutipan Gubernur yang dinilai melecehkan,Yance juga menuding bahwa pembagian proyek PL justru lebih banyak menguntungkan kelompok tertentu.

Ia menilai pemerintah provinsi gagal menerapkan prinsip keberpihakan sebagaimana yang diatur dalam kebijakan pembangunan Papua.

Menurutnya,transparansi pembagian paket masih jauh dari harapan dan tidak memberikan peluang yang memadai bagi pengusaha OAP untuk terlibat langsung dalam pembangunan daerah.

FORGAPA meminta Gubernur untuk memperbaiki pola komunikasi, mengoreksi kebijakan PL, dan memastikan keberpihakan yang nyata bagi pengusaha OAP.

Pertemuan resmi antara pejabat pemerintah dan perwakilan pengusaha lokal di ruang rapat pemerintah daerah Papua Barat Daya.
Suasana rapat antara pejabat pemerintah Papua Barat Daya dan perwakilan pengusaha lokal di ruang rapat kantor gubernur,berlangsung dengan suasana tegang saat membahas pembagian proyek penunjukan langsung (PL).

“Kami hanya ingin keadilan.Pemerintah harus mendengar,bukan merendahkan.Kalau tidak ada perubahan,kami akan konsolidasi besar untuk menentukan langkah lanjutan,”tegas Yance.

Ia menegaskan bahwa perjuangan OAP tidak akan berhenti hanya karena adanya jawaban yang merendahkan dari pejabat pemerintah.

Artikel Terkait : Anggota DPRK Minta Pemda Libatkan Kontraktor OAP Dalam Pembangunan 2 Mega Proyek Di Manokwari

Menurutnya,perjuangan ini menyangkut martabat,keadilan,dan masa depan ekonomi anak negeri.(TifaPapua.net/Resnal Umpain).

Example 300250
Example 120x600