Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Beranda

Dua Kali Tak Hadir,DPR Papua Barat Ancam Rekomendasikan Pergantian Kepala BWS

62
×

Dua Kali Tak Hadir,DPR Papua Barat Ancam Rekomendasikan Pergantian Kepala BWS

Share this article
Example 468x60

Manokwari,TifaPapua.net || Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Barat menyatakan kekecewaannya terhadap Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat yang dua kali mangkir dari agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait proyek pipanisasi air bersih di Teluk Bintuni.

Baca Juga : Wabup Raja Ampat Buka Sosialisasi PP 94/2021,Tekankan Kedisiplinan ASN

Example 300x600

Wakil Ketua IV DPR Papua Barat, Asri,menegaskan rapat tetap dilanjutkan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Papua Barat,meski BWS tidak hadir.

“Sudah dua kali kami kirim undangan untuk RDP, tapi BWS ini seakan tidak menghormati lembaga,”ujar H. Asri, S.T., anggota Komisi IV DPR Papua Barat, Rabu (23/4/2025), melalui pesan suara WhatsApp kepada wartawan.

Rapat tersebut dihadiri sekretaris dinas,kepala seksi,dan kepala bidang dari bidang Sumber Daya Air (SDA).

“Kami sebagai wakil rakyat menyerap keluhan masyarakat.Kalau banjir masih terjadi dan air bersih tak kunjung mengalir ke rumah warga,siapa yang bertanggung jawab? BWS seharusnya hadir untuk mencari solusi bersama,”kata Asri.

Foto rapat dengar pendapat DPR Papua Barat bersama Dinas PUPR tanpa kehadiran BWS Papua Barat.
DPR Papua Barat menyesalkan ketidakhadiran Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat dalam dua kali rapat dengar pendapat terkait proyek air bersih di Teluk Bintuni. Proyek bernilai puluhan miliar ini belum dinikmati warga, mendorong DPR mendesak evaluasi dan kejelasan tanggung jawab antarinstansi.

Ia menilai sikap BWS yang tidak kooperatif menunjukkan ketidakpedulian terhadap pelayanan publik.

Asri bahkan menyarankan agar kepala BWS Papua Barat diganti jika terus menghindar dari koordinasi.

“Kalau seperti ini terus,lebih baik kami rekomendasikan ke Pak Gubernur untuk mengganti kepala BWS,”ujarnya tegas.

Proyek air bersih di Teluk Bintuni disebut menelan anggaran puluhan miliar rupiah.Namun hingga kini, masyarakat belum menikmati hasilnya.

Asri mempertanyakan kejelasan tanggung jawab antarlembaga dalam penyambungan jaringan air ke rumah warga.

“Kalau memang BWS hanya sediakan air baku,lalu sambungan ke rumah ditangani siapa? Cipta Karya,PU kabupaten? Harus jelas.Kalau perlu,hibahkan saja agar bisa dimanfaatkan,”imbuhnya.

Artikel Terlait : Komunikasi Lumpuh, Sekolah Terhambat : Inilah Realita Hidup Tanpa BTS di Mestofu

DPR Papua Barat mendorong semua pihak,baik pusat maupun daerah,untuk duduk bersama mencari solusi agar proyek tidak mangkrak dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.(TifaPapua.net/Resnal Umpain).

 

Example 300250
Example 120x600
- Copyright@2024:TifaPapua.