Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Hukum & Kriminal

Jatah Beras Hilang,Dinas Pendidikan Raja Ampat dan Gudang Saling Tuduh

52
×

Jatah Beras Hilang,Dinas Pendidikan Raja Ampat dan Gudang Saling Tuduh

Share this article
Tampak depan bangunan sederhana yang diduga sebagai gudang Bulog di Waisai, Raja Ampat, dengan atap seng berkarat dan papan dinding berwarna-warni, tempat yang dikaitkan dengan laporan hilangnya beras jatah pegawai guru.
Bangunan yang diduga sebagai gudang Bulog di Waisai, Raja Ampat, tempat penyimpanan beras jatah pegawai yang dilaporkan hilang sejak tahun 2024. Hingga kini, belum ada kejelasan resmi dari pihak terkait.
Example 468x60

Raja Ampat, TifaPapua.net || Masalah kehilangan beras jatah pegawai di Gudang Irian Bhakti Waisai,Kabupaten Raja Ampat,Papua Barat Daya,menjadi sorotan setelah ratusan guru melaporkan tidak menerima beras yang menjadi hak mereka sejak tahun 2024 hingga pertengahan 2025.

Baca Juga : Dinas Pendidikan Raja Ampat Klarifikasi Penarikan Uang Pendaftaran Dua Sekolah,Uang Telah Dikembalikan

Example 300x600

Masalah ini bukan sekadar keterlambatan distribusi, namun berkembang menjadi persoalan kompleks yang melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Dinas Pendidikan hingga pemilik dan penjaga gudang beras.

Para guru menyuarakan kekecewaan mereka karena hingga kini belum ada kejelasan atau pertanggungjawaban resmi terkait hilangnya beras jatah tersebut.

Penjaga gudang Irian Bhakti mengaku merasa dituduh dan bahkan mendapatkan ancaman dari sejumlah guru yang menuntut hak mereka.

Mereka berdalih bahwa seluruh proses telah dijalankan sesuai prosedur dan bahwa gudang hanya menunggu komando atau instruksi teknis dari Dinas Pendidikan,”ujarnya kepada awak  media ini,Jumat (18/07/2025).

Tanda pengumuman yang ditempel di dinding kayu hijau gudang di Waisai, Raja Ampat, bertuliskan pemberitahuan bahwa gudang sementara ditutup karena ada pengurusan beras.
Pengumuman yang dipasang di dinding gudang beras di Waisai, Raja Ampat, menyatakan bahwa gudang ditutup sementara karena ada proses pengurusan beras. Penutupan ini terjadi di tengah polemik hilangnya beras jatah pegawai yang belum terselesaikan.

Sementara itu,guru-guru menilai bahwa Dinas Pendidikan sebagai pihak penanggung jawab utama belum memberikan klarifikasi maupun solusi nyata atas persoalan ini.

Mereka menduga ada penyimpangan dalam distribusi dan manajemen beras jatah pegawai,dan meminta aparat penegak hukum segera turun tangan menyelidiki kasus ini.

Upaya konfirmasi yang dilakukan media kepada Dinas Pendidikan Raja Ampat belum membuahkan hasil.

Hingga berita ini diturunkanbelum ada pernyataan resmi dari dinas terkait siapa yang bertanggung jawab atas kehilangan ratusan karung beras tersebut.

Ketidakjelasan distribusi beras ini telah menimbulkan keresahan di kalangan guru dan pegawai lainnya.

Selain merasa dirugikan secara materi,para guru juga mengaku kecewa dengan minimnya komunikasi dan transparansi dari pihak terkait.

Mereka mendesak agar permasalahan ini tidak dibiarkan berlarut-larut dan segera dituntaskan demi keadilan serta menjaga kepercayaan terhadap lembaga pendidikan.

Sejumlah tokoh masyarakat dan organisasi guru menyatakan akan terus mengawal kasus ini.

Artikel Terkait: Polisi Janji Ungkap Kasus Jatah Beras Guru Bintuni dalam Sebulan

Mereka juga mempertimbangkan untuk melaporkan dugaan penyimpangan ke aparat hukum,agar proses penyelidikan dapat berjalan secara terbuka dan adil.(TifaPapua.net/Niko Umpain).

Example 300250
Example 120x600
- Copyright@2024:TifaPapua.