Sorong,TifaPapua.net || Kematian tragis Keisya Irene Yola (20) yang ditemukan tewas di Pantai Saoka, Sorong, menjadi sorotan masyarakat dan mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Rekonstruksi kematian korban yang dilakukan oleh pihak TNI AL di Markas Komando Lantamal XIV Sorong juga turut memperpanjang perbincangan publik.
Baca Juga Berita Menarik Lainnya Disini : Dirkrimum Polda Papua Barat Daya Gelar Kopi Sore Bersama Wartawan,Pererat Sinergritas dan Komunikasi
Anggota DPD RI/MPR RI asal Papua Barat Daya, Senator Paul Finen Mayor, mendesak agar penyidikan kasus ini melibatkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Nasional Perempuan.
Senator Paul menilai hal ini penting untuk memastikan adanya keadilan dan agar proses penyidikan berjalan transparan.
“Saya mendesak agar penyidik memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku pembantaian Keisya Irene Yola dengan hukuman mati,”tegas Senator Paul melalui rilis yang diterima media ini,Minggu (26/1/2025).
Menurut dia,dari hasil rekonstruksi dan pengakuan pelaku,Kelasi (TTU) Agung Suyono Wahyudi Ponidi, terdapat kejanggalan yang perlu diperhatikan.
Salah satunya adalah dugaan bahwa pelaku pembunuhan bukan hanya satu orang.Senator Paul menyarankan agar penyidik mengembangkan penyidikan untuk mengungkap apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.
“Penyidik harus mengembangkan penyidikan lebih lanjut untuk menemukan pelaku lain di balik peristiwa pembunuhan ini,” tambahnya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL),menurut Senator Paul, harus segera mengambil langkah dengan memerintahkan Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) untuk mendalami lebih jauh kasus ini.
Arikel Terkait : Tanah Papua Memerlukan Kebijakan Khusus : Seruan Kepada DPD,DPR,Gubernur,dan Bupati untuk Bertindak
Pembunuhan yang dilakukan terhadap Keisya katanya, sangat menghebohkan, mengingat ini adalah peristiwa pertama yang terjadi di Provinsi Papua Barat Daya.
“Pembunuhan sadis seperti ini tidak boleh dianggap biasa, karena telah merendahkan harkat dan martabat korban yang seorang perempuan,” ujarnya
Lebih lanjut,Senator Paul menekankan bahwa penanganan kasus Kematian tragis Keisya Irene Yola (20),ini harus melibatkan Komnas HAM dan Komnas Perempuan.
Menurutnya,keterlibatan kedua lembaga ini sangat penting agar kasus tersebut tidak hanya dilihat dari perspektif hukum militer, tetapi juga dari segi hak asasi manusia dan penghormatan terhadap perempuan.
“Dengan melibatkan Komnas HAM dan Komnas Perempuan, diharapkan dapat dilihat apakah ada pelanggaran hak asasi manusia atau pelecehan terhadap martabat perempuan dalam peristiwa ini,” jelasnya.
Dikutip dari MediaBetew,news.Kasus Keisya Irene Yola yang ditemukan dengan tubuh tanpa busana dan sejumlah luka tusuk serta sayatan benda tajam telah memunculkan keprihatinan.
Dari Kematian tragis Keisya Irene Yola (20),Ia berharap agar proses persidangan yang akan digelar di Pengadilan Militer Jayapura dapat dipindahkan ke Pengadilan Negeri Sorong,agar keluarga korban dapat menyaksikan secara langsung jalannya peradilan yang jujur dan bermartabat.
“Proses persidangan di Pengadilan Negeri Sorong lebih tepat, agar keluarga korban bisa mengikuti proses hukum dengan lebih mudah dan memastikan keadilan bagi mereka,”
Kasus ini masih terus berkembang,dan masyarakat menunggu perkembangan lebih lanjut terkait penyelidikan yang sedang dilakukan.(Res)