Raja Ampat,TifaPapua.net || Sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata,Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat menggelar pelatihan pemandu wisata selama tiga hari,dimulai Senin hingga,Rabu (6–8 Oktober 2025).
Baca Juga : Ketua GEMPHA Dukung Nonske Mayor Pimpin KNPI Raja Ampat
Kegiatan ini merupakan program tahunan Dinas Pariwisata dan telah dilaksanakan sebanyak tujuh kali.Fokusnya adalah membekali para pemandu wisata lokal dengan pengetahuan dan keterampilan profesional dalam menangani wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Kerjasama Dinas Pariwisata Raja Ampat, Stenly Rahman,S.Com.,M.M.,menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam membangun SDM pariwisata yang unggul dan berdaya saing.
“Materi pelatihan meliputi teknik kepemanduan,cara menyusun dan memasarkan paket wisata,serta strategi promosi melalui media digital.Kami ingin para peserta mampu memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan yang datang ke Raja Ampat,”jelas Stenly.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber profesional dari Yogyakarta,Jawa Tengah, yang berpengalaman dalam bidang pemanduan wisata berkelanjutan.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai distrik,termasuk Misool,Waigeo, dan sejumlah wilayah pesisir Raja Ampat. Para peserta berasal dari latar belakang beragam — mulai dari pemandu lokal,pelaku usaha wisata,hingga generasi muda yang ingin berkontribusi di sektor pariwisata.
Selama tiga hari pelatihan, peserta mendapatkan pembekalan berupa teori dan praktik,termasuk simulasi penyusunan itinerary,pengenalan destinasi,dan strategi promosi berbasis media sosial.
Salah satu peserta,Heryanto Umpain, mengaku bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman tentang pentingnya SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam pelayanan wisata.
“Menjadi pemandu tidak hanya soal menemani tamu,tapi harus tahu bagaimana beretika dan menghadapi berbagai karakter wisatawan.Pelatihan ini memberikan banyak ilmu baru,”ujarnya.
Senada dengan Heryanto,peserta lain seperti Fence Rumfaker dan Paul Sauyai menilai pelatihan ini membuka wawasan masyarakat bahwa menjadi pelaku pariwisata tidak selalu harus memiliki homestay atau penginapan.
“Kami belajar bahwa siapa pun bisa terlibat dalam industri pariwisata,asalkan mampu membuat paket wisata yang menarik dan dipromosikan dengan baik di media sosial,” ungkap Fence.
Melalui pelatihan ini,para peserta diajak untuk lebih kreatif dalam mengemas potensi wisata Raja Ampat menjadi produk wisata yang bernilai jual tinggi.
Mereka juga dilatih untuk membuat paket wisata tematik,seperti wisata budaya, snorkeling,dan ekspedisi pulau,yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Stenly Rahman berharap hasil pelatihan ini dapat diterapkan di lapangan sehingga memberi dampak langsung bagi masyarakat dan perekonomian lokal.
“Kami berharap seluruh peserta dapat menjadi pemandu yang handal, profesional, dan mampu mempromosikan keindahan Raja Ampat ke dunia internasional,”pungkasnya.
Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Raja Ampat dengan harapan agar seluruh peserta benar-benar mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari.
Artikel Terkait : Hengki Sorowat Ajak Masyarakat Sebyar Kawal Dialog Damai Soal DBH Migas 10 Persen
Pelatihan pemandu wisata ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan wisata di Raja Ampat,sekaligus memperkuat posisi daerah tersebut sebagai ikon wisata bahari terbaik di dunia.(TifaPapua.net/Niko Umpain).







