Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Hukum & Kriminal

Kedua Belah Pihak yang Bertikai Akhirnya Damai Berkat Mediasi Polresta Sorong Bersama Dewan Adat Papua

210
×

Kedua Belah Pihak yang Bertikai Akhirnya Damai Berkat Mediasi Polresta Sorong Bersama Dewan Adat Papua

Share this article
Example 468x60

SORONG,TifaPapua.net || Konflik antara dua kelompok warga kokoda dan rumah papan yang kembali memanas sejak kemarin akhirnya berujung damai.

Baca Juga : Sorong Memanas,Dua Kelompok Warga Kembali Terlibat Bentrok

Example 300x600

Proses perdamaian ini difasilitasi Polresta Sorong dan Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai,Provinsi Papua Barat Daya,melalui berbagai pendekatan budaya dan kekeluargaan.

"Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberai, George Ronal Konjol, memimpin prosesi perdamaian adat antara dua kelompok warga di Balai Adat Sorong, disaksikan oleh tokoh masyarakat dan aparat keamanan."
Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberai, George Ronal Konjol,SH.bersama tokoh masyarakat dan aparat keamanan memimpin prosesi perdamaian adat di Balai Adat Sorong, Kamis (17/4/2025), sebagai penanda berakhirnya konflik antar dua kelompok warga.

Ketua DAP Wilayah III Doberai, George Ronal Konjol,SH.mengatakan bahwa berbagai upaya dilakukan oleh semua pihak untuk meredam konflik yang sempat menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Kami melakukan mediasi sejak awal,memanggil para tokoh dari kedua belah pihak,dan mengedepankan nilai-nilai adat dalam menyelesaikan masalah ini,” ujar Konjol saat ditemui usai prosesi perdamaian,Kamis (17/4/2025).

Konflik yang terjadi sejak kemarin, itu bermula dari kesalahpahaman soal lokasi parkir di pasar remu antar pemuda di kompleks kokoda dan rumah papan Kota Sorong Papua Barat Daya.

Ketegangan sempat meningkat hingga melibatkan beberapa keluarga besar.Namun,berkat intervensi cepat dari pihak keamanan dalam Hal ini Polda Papua Barat Daya,Polresta Sorong tokoh adat,tokoh agama,dan aparat,situasi berhasil dikendalikan.

Prosesi perdamaian digelar di Polres Sorong kota,dihadiri oleh perwakilan kedua kelompok,tokoh masyarakat setempat.

Kedua belah pihak secara terbuka menyatakan perdamaian dan berjanji tidak akan mengulangi tindakan yang dapat memicu konflik.

George Konjol juga menegaskan bahwa aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan isu suku, agama, ras,dan antargolongan (SARA).

Ia mengimbau masyarakat untuk memahami informasi secara utuh dan bijak,baik melalui media massa maupun media sosial.

“Jangan terprovokasi oleh narasi yang tidak bertanggung jawab.Kita harus jaga kedamaian bersama,bertepatan juga dengan jumat Agung,atau Paskah tepatnya,jumat tanggal 17 April 2025″tegasnya.

“Dengan damainya kedua pihak,walaupun kesepakatan itu masih bersifat sementara,namun kesepakatan pernyataan pada hari selasa pekan depan”ujarnya.

Namun,demikan kami berharap masyarakat kembali hidup rukun.Dewan Adat akan terus memantau situasi dan memastikan tidak ada pihak yang melanggar kesepakatan,”tambah Konjol.

Artikel Terkait : Kado Natal terburuk untuk orang Papua’ – Ratusan warga Pegunungan Bintang mengungsi usai pengerahan militer,bagaimana kronologinya?

Sementara itu,Kapolresta Sorong Kota,Kombes Pol.Happy Perdana Yudianto,S.I.K.,M.H.Menyatakan akan tetap berjaga sebagai langkah preventif,meskipun situasi sudah dinyatakan kondusif.(TifaPapua.net/Resnal Umpain).

Example 300250
Example 120x600
- Copyright@2024:TifaPapua.