SORONG,TifaPapua.net || Konflik antara dua kelompok warga kokoda dan rumah papan yang kembali memanas sejak kemarin akhirnya berujung damai.
Baca Juga : Sorong Memanas,Dua Kelompok Warga Kembali Terlibat Bentrok
Proses perdamaian ini difasilitasi Polresta Sorong dan Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai,Provinsi Papua Barat Daya,melalui berbagai pendekatan budaya dan kekeluargaan.
Ketua DAP Wilayah III Doberai, George Ronal Konjol,SH.mengatakan bahwa berbagai upaya dilakukan oleh semua pihak untuk meredam konflik yang sempat menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kami melakukan mediasi sejak awal,memanggil para tokoh dari kedua belah pihak,dan mengedepankan nilai-nilai adat dalam menyelesaikan masalah ini,” ujar Konjol saat ditemui usai prosesi perdamaian,Kamis (17/4/2025).
Konflik yang terjadi sejak kemarin, itu bermula dari kesalahpahaman soal lokasi parkir di pasar remu antar pemuda di kompleks kokoda dan rumah papan Kota Sorong Papua Barat Daya.
Ketegangan sempat meningkat hingga melibatkan beberapa keluarga besar.Namun,berkat intervensi cepat dari pihak keamanan dalam Hal ini Polda Papua Barat Daya,Polresta Sorong tokoh adat,tokoh agama,dan aparat,situasi berhasil dikendalikan.
Prosesi perdamaian digelar di Polres Sorong kota,dihadiri oleh perwakilan kedua kelompok,tokoh masyarakat setempat.
Kedua belah pihak secara terbuka menyatakan perdamaian dan berjanji tidak akan mengulangi tindakan yang dapat memicu konflik.
George Konjol juga menegaskan bahwa aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan isu suku, agama, ras,dan antargolongan (SARA).
Ia mengimbau masyarakat untuk memahami informasi secara utuh dan bijak,baik melalui media massa maupun media sosial.
“Jangan terprovokasi oleh narasi yang tidak bertanggung jawab.Kita harus jaga kedamaian bersama,bertepatan juga dengan jumat Agung,atau Paskah tepatnya,jumat tanggal 17 April 2025″tegasnya.
“Dengan damainya kedua pihak,walaupun kesepakatan itu masih bersifat sementara,namun kesepakatan pernyataan pada hari selasa pekan depan”ujarnya.
Namun,demikan kami berharap masyarakat kembali hidup rukun.Dewan Adat akan terus memantau situasi dan memastikan tidak ada pihak yang melanggar kesepakatan,”tambah Konjol.
Artikel Terkait : “Kado Natal terburuk untuk orang Papua’ – Ratusan warga Pegunungan Bintang mengungsi usai pengerahan militer,bagaimana kronologinya?
Sementara itu,Kapolresta Sorong Kota,Kombes Pol.Happy Perdana Yudianto,S.I.K.,M.H.Menyatakan akan tetap berjaga sebagai langkah preventif,meskipun situasi sudah dinyatakan kondusif.(TifaPapua.net/Resnal Umpain).