Raja Ampat,TifaPapua.net || Ketua DPRD Kabupaten Raja Ampat,Muh.Taufik Sarasa, ST,menyoroti rendahnya serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 yang hingga November baru mencapai 60 persen.
Baca Juga : Pemda Raja Ampat Gelar Kegiatan Bela Negara bagi Peserta Latsar CPNS 2025 di Pantai WTC
Ia menyampaikan kekhawatiran bahwa lambatnya realisasi anggaran dapat berdampak pada meningkatnya Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran),yang akan berpengaruh pada perencanaan dan pelaksanaan anggaran tahun 2026.
Serapan APBD 2025 dinilai rendah dan belum sesuai target.Ketua DPRD Raja Ampat mengingatkan bahwa berdasarkan data yang masuk,terdapat sejumlah program bernilai miliaran rupiah yang realisasinya diperkirakan belum mencapai 30–50 persen.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua DPRD Raja Ampat,Muh.Taufik Sarasa,sementara PLT BPKAD Raja Ampat,Khodik,sebelumnya mengakui adanya keterlambatan penyerahan dokumen KUA-PPAS,namun menyebut laporan realisasi anggaran telah mencapai 70 persen.
Taufik menyampaikan penegasannya kepada media melalui pesan WhatsApp pada Selasa,18 November 2025,menyusul pemberitaan mengenai klaim realisasi anggaran versi BPKAD.
Persoalan ini mencuat dalam pengelolaan APBD Kabupaten Raja Ampat,Papua Barat Daya,menjelang berakhirnya tahun anggaran saat wilayah tersebut memasuki penghujung November.
Menurut Taufik,bila laporan realisasi anggaran tidak mencapai target dalam waktu yang tersisa menuju Desember,maka Silpa berpotensi meningkat,yang akan berdampak pada perencanaan anggaran 2026 serta menghambat efektivitas pembangunan daerah.
Taufik mendesak pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi anggaran, memperkuat koordinasi antar-OPD,serta meningkatkan transparansi dalam pelaporan keuangan,sehingga pembangunan daerah tidak terganggu oleh persoalan administrasi.
“Ada kekhawatiran bahwa program proyek miliaran belum dilaporkan kepada dinas tertentu dan realisasinya belum mencapai 30–50%.Jika ini tidak segera dibenahi,Silpa bisa meningkat dan berdampak pada tahun anggaran 2026,”ujar Taufik.
Artikel Terkait : Waket II DPRK Teluk Bintuni Pimpin Peninjauan Lokasi Banjir, Soroti Progres Pembangunan Jembatan di Tuhiba
Ia berharap pemerintah daerah melakukan langkah cepat agar penggunaan APBD berjalan optimal,tepat waktu,dan berpihak pada kebutuhan masyarakat Raja Ampat.(TifaPapua.net/Niko Umpain).







