Sorong,TifaPapua || Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Papua Barat tengah melakukan investigasi terkait kaburnya tujuh pembayaran dari Lapas Kelas IIB Sorong pada Selasa,1 April 2025, sekitar pukul 04.54 WIT dini hari.
Baca Juga : Minimnya Pembangunan Pengaruhi Modal Pengusaha Kayu Olahan di Papua Barat Daya
Kepala Lapas Kelas IIB Sorong,Manuel Yenusi,S.Sos.,mengungkapkan bahwa peristiwa ini juga melibatkan kelalaian petugas keamanan yang bertugas pada saat kejadian.
“Ada kewaspadaan petugas keamanan menjadi faktor utama yang memungkinkan pengungsi ini terjadi”ujarnya,kepada awak media di Pos Blok Lapas Sorong,Rabu (2/03).
Terdapat kekurangan personel keamanan pada saat kejadian,di mana dari delapan orang yang seharusnya berjaga,hanya lima orang yang bertugas.
Para napi tersebut kabur dengan cara membobol dinding menggunakan sendok berbahan stainless steel.
Tembok bagian bawah lapas diduga dalam kondisi rapuh karena sering terendam banjir.
“Jadi,tembok bagian bawah itu memang sangat rapuh,karena sering terendam banjir,”ujarnya lagi.
Jangankan tembok yang di jebol narkoba pun bisa masuk ke dalam,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut,Ditjenpas Papua Barat melakukan penyelidikan mendalam guna mengetahui penyebab pasti dan mencari solusi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kepala Lapas Kelas IIB Sorong, Manuel Yenusi,telah mengusulkan rekomendasi atau relokasi lapas agar lebih aman dan representatif.
Sementara itu, tim gabungan yang terdiri dari personel Opsnal Polresta dan Polsek setempat telah dikerahkan untuk melakukan keberadaan terhadap para napi yang melarikan diri.
Artikel Terkait : Bobol Kamar Tahanan, 7 Napi Kabur dari Lapas Sorong
Pihak kepolisian meminta masyarakat agar tetap waspada dan segera melapor jika mengetahui keberadaan napi yang kabur tersebut.( Res )