Sorong,TifaPapua.net || Di balik sorotan tajam terhadap keberadaan dan gerakan Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB).
Baca Juga : Apel Gelar Pasukan Operasi AB Moskona 2025 Digelar,Fokus Pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun
Bram Goram Gaman hadir membawa satu pesan : damai.Pria yang dikenal sebagai staf khusus Presiden ini menegaskan bahwa perjuangan NFRPB bukan sekadar gerakan biasa.
Ia menyebutnya sebagai bagian dari sejarah panjang yang mencari pemulihan,bukan perpecahan.
Di kediamannya di Sorong,Selasa (22/04),Bram menyampaikan bahwa ia datang dengan membawa dua surat instruksi Presiden yang berkaitan dengan langkah-langkah hukum berdasarkan prinsip hukum internasional.
“Saya tidak melanggar hukum manapun,karena perjuangan NFRPB berlandaskan perdamaian,”ucapnya mantap.
Menurutnya,sebagai negara hukum, Indonesia tak hanya wajib menaati hukum nasional,tapi juga menghormati prinsip-prinsip hukum internasional yang melindungi hak individu dan organisasi.
Respon ini hal yang wajar,dan saya berterimakasih atas respon positif yang disampaikan
“Perjuangan ini legal dalam kerangka hukum NFRPB yang berlaku.Pemerintah harus menghargai hak-hak itu,”lanjut Bram.
Respon dari Forkopimda Papua Barat Daya yang terdiri dari Gubernur,Danrem 181/PVT, Wakapolda,Kabinda,hingga Ketua MRP PBD menjadi perhatian Bram.
Ia mengapresiasi respons positif sebagian pejabat,meskipun ia menilai pemahaman mereka terhadap NFRPB masih belum utuh.
“Mereka belum terlalu mendalami siapa itu NFRPB.Ini bukan organisasi sipil biasa,”tegasnya.
Bram mengungkap bahwa NFRPB adalah kelanjutan dari deklarasi Negara West Papua yang berlangsung pada 19 Oktober 2011 di Papua Barat.
Deklarasi ini,menurutnya,berpijak pada sejarah pembentukan negara Papua pada 19 Oktober 1961 yang pernah disetujui oleh Kerajaan Belanda dan digagalkan oleh Presiden Soekarno.
“NFRPB bukan organisasi sembarangan seperti yang banyak diberitakan.Kami berdiri di atas dasar hukum dan sejarah,”pungkas Bram.
Artikel Artikel : Serius Tanggapi Kelompok NFRPB: Ini Sikap Tegas Pemprov PBD dan TNI-Polri
Di tengah pusaran isu politik dan kecurigaan,suara Bram mengajak publik merenung bahwa perjuangan kadang lahir bukan untuk melawan, tetapi untuk diakui. Dalam bingkai damai.(TifaPapua.net/Resnal Umpain)