Tifapapua,Jakarta || Kepala Operasi Damai Cartenz,Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani,mengungkap bahwa senjata yang digunakan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Baca juga : Pemda Raja Ampat Desak PT Gak Nikel Bayar Pajak Mineral Non-Logam: Material Ikut Terangkut Wajib Dihitung!
kebanyakan berasal dari Mindanao Selatan,Filipina.
Senjata tersebut diperoleh melalui perdagangan ilegal yang semakin marak dalam beberapa tahun terakhir.
Faizal menjelaskan bahwa jaringan perdagangan senjata ilegal di Papua tidak hanya melibatkan pihak asing, tetapi juga oknum aparat keamanan yang berperan dalam penyelundupan senjata dan amunisi.
Namun,ia menegaskan bahwa setiap aparat yang terlibat akan diproses secara hukum.
“Selama ini,apabila ada yang menjual, itu murni adalah oknum dan semuanya diproses secara hukum,”ujarnya dalam keterangan pers,Selasa (11/3/).
Satgas Operasi Damai Cartenz telah melakukan berbagai operasi penindakan terhadap jaringan perdagangan senjata ilegal.
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir,mereka telah menyita 77 pucuk senjata api dan ribuan amunisi yang hendak diselundupkan ke TPNPB-OPM.
Faizal menegaskan bahwa sebagian besar senjata ilegal yang disita berasal dari Mindanao Selatan,Filipina.
Mindanao dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas kelompok bersenjata yang memiliki akses terhadap senjata api dalam jumlah besar.
Pengungkapan perdagangan senjata ilegal mulai gencar dilakukan sejak 2020.
Berikut data penyitaan senjata dan amunisi yang berhasil dikumpulkan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz:
2020: 16 senjata api dan 198 amunisi disita.
2021: Hanya 22 butir amunisi yang ditemukan.
2022: Dua pucuk senjata api dan 803 amunisi berhasil diamankan.
2023: Terjadi lonjakan signifikan dengan 32 senjata api dan 1.282 amunisi yang disita,terutama saat operasi pembebasan pilot.
2024: 12 senjata api dan 788 amunisi disita.
Awal 2025: 17 senjata api dan 3.745 amunisi berhasil diamankan.
Satgas Operasi Damai Cartenz terus meningkatkan operasi pengawasan dan penindakan terhadap perdagangan senjata ilegal.
Faizal menegaskan bahwa upaya ini akan terus dilakukan untuk menekan peredaran senjata yang dapat memperburuk konflik di Papua.
Artikel Terkait : Satpam Suplai Senjata ke KKB Papua | Jenderal Kekaisaran Sunda Ditangkap | Remaja Lahiran di Warung
Dengan semakin banyaknya senjata yang disita,pihak kepolisian berharap dapat mengurangi eskalasi kekerasan di wilayah tersebut.
Satgas juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi jalur penyelundupan dan menangkap para pelaku yang terlibat.(Melinda)