Sorong,TifaPapua.net || Kepala Kantor Badan Pertanahan Negara dan Agraria kabupaten Sorong, Subur Maksun.S.S.iT komitmen bebaskan biaya sertifikat nenek Suprihatin (78) Jl.Petrochina klalin 6 Kabupaten Sorong.
Menurut dia,sertifikat gratis untuk warga kabupaten Sorong,sangat terbatas dan sudah terbagi habis.Maka akan ada lagi sertifikasi gratis namun di tahun anggaran 2023.
Namun begitu,Ia optimisi dan berjanji melalui kebijakan yang di ambilnya membebaskan biaya sertifikat milik nenek Suparihatin (78),dengan dasar pengajuan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKM) dari kelurahan dan mengetahui kepala distirik.”ungkap Subur,kepada media ini diruang kerjanya,pekan lalu.
“Setelah menerima informasi dari wartawan,tentang kondisi nenek dan status bidang tanah miliknya yang belum bersertifikat.Saya (Subur Maksun.S.S.iT ) selaku kepala BPN Kabupaten Sorong berkomitmen untuk membantu juga membebaskan biaya dan memberikan sertifikat tanah kepada nenek secara gratis,”pungkasnya.
Untuk memastikan status tanah,Ia pun memintah staf untuk melakukan survey lokasi dan memastikan keberadaan dan status tanah milik nenek renta tersebut.
“Saya akan menyuruh staf turun lapangan,demikian kutipan yang di lontarkan sang Kakan dengan wajah yang sangat prihatin terhadap sang nenek yang kesehariannya hanya tinggal di gubuk derita tersebut.”
Lanjut dikatakan Subur,bahwa status tanah di seputaran klalin 6 kabupaten Sorong, merupakan status tanah transmigrasi.Namun demikian,untuk memastikan status tanah transmigrasi atau tanah hutan atau bukan,kami (BPN-red) harus melakukan survey lokasi,agar bisa menyimpulkan status tanah tersebut,”sambungnya.
Sementara itu,dikutip dari media nasional.Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN) Raja Juli Antoni menyebut,bahwa dirinya dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani permasalahan konflik agraria dan sertifikasi tanah yang masih terjadi saat ini.
“Tadi Pak Presiden menyampaikan, pertama menyelesaikan konflik agraria. Saya baca di Wakatobi, Presiden menyampaikan arahan banyak terjadi pedang-pedangan, banyak terjadi konflik di bawah yang sangat membuat kita sedih, oleh karena itu, ini harus diselesaikan secara maksimal, secepat mungkin, sebanyak mungkin,” katanya di Istana, Rabu (15/6/2022).
Sebelumnya,waratawan media ini menerima informasi warga,bahwa seorang nenek di klalin 6,hidup sebatang kara dan hanya di temani ternak peliharaan miliknya.Prihatin mendengar cerita warga alhasil wartawan pun berjumpa nenek Suprihatin dan benar adanya kabar tersebut.
Berdasarkan informasi warga,dan niat baik awak media,mengkonfirmasi hal tersebut kepada pihak BPN Kabupaten Sorong,dan tanpa berpikir panjang mendengar pertanyaan wartawan kepala BPN Kabupaten Sorong yang memiliki nama Subur sapaan akrabnya itupun,bergegas memastikan informasi melalui aplikasi google map dan di ketahui bidang tanah milik nenek tersebut,belum bersertifikat.(Dertien)